Dublin Up
Dublin Up – Debar jantung ini masih terasa, seperti irama drum band jalanan di Dublin yang pernah memekakkan telinga sekaligus membangkitkan semangat. Bukan karena bir hitam yang terlalu banyak, tapi karena pengalaman ‘Dublin Up’ yang mengguncang hidupku beberapa waktu lalu. Mungkin terdengar klise, tapi percayalah, keberuntungan Irlandia itu nyata, dan aku adalah salah satu buktinya.
Awalnya, aku cuma iseng. Terjebak di apartemen sewaan di Dublin karena hujan deras yang seakan tak mau berhenti, bosan, dan tanpa tujuan. Scrolling media sosial tanpa semangat, sampai akhirnya mata ini terpaku pada iklan sebuah game online. Grafisnya sih lumayan, temanya Irlandia banget, penuh dengan simbol keberuntungan seperti shamrock dan leprechaun. Ah, iseng aja deh, pikirku. Modal awal cuma 50 Euro, hasil sisa jajan selama seminggu di Dublin. Nggak ada ekspektasi apa-apa, cuma buat ngisi waktu.
Game itu dari Yggdrasil, salah satu provider yang emang udah lumayan terkenal. Namanya sih nggak mau aku sebut ya, menghindari hal-hal yang nggak diinginkan. Intinya, temanya Irlandia banget, cerah, dan musiknya bikin semangat. Aku coba putar-putar beberapa kali, awalnya zonk semua. Saldo 50 Euro perlahan terkikis, tinggal sisa 20 Euro. Sempat mikir buat berhenti, tapi entah kenapa ada dorongan kuat buat lanjut. Mungkin ini yang namanya feeling, atau mungkin cuma sugesti karena terlalu lama di Dublin.
Dengan sisa saldo 20 Euro, aku naikin dikit taruhannya, jadi 1 Euro per putaran. Nggak tau kenapa, feelingku bilang kali ini bakal beda. Dan benar aja! Di putaran ke-tiga, muncul kombinasi simbol yang bikin mata melotot. Shamrock berbaris rapi di lima gulungan, disertai efek suara kemenangan yang bikin jantung mau copot. Jackpot! Aku nggak percaya, saldo langsung melonjak jadi 500 Euro! Lima ratus Euro! Itu setara dengan dua minggu gaji kerjaku sebagai freelancer desain grafis. Langsung aku screenshot, buat bukti ke teman-teman kalau aku nggak halu.
Kemenangan itu bikin aku ketagihan, nggak bohong deh. Tapi aku sadar, ini bisa jadi jebakan. Aku inget pesan orang tua, jangan pernah serakah. Akhirnya, aku putusin buat tarik sebagian besar kemenangan, sisain sedikit buat main lagi. Aku tarik 400 Euro, lumayan buat tambahan biaya hidup selama di Dublin. Sisa 100 Euro aku pakai buat lanjut main, tapi dengan taruhan yang lebih kecil.
Beberapa hari berikutnya, aku main dengan hati-hati. Sesekali menang, sesekali kalah. Tapi secara keseluruhan, saldo tetap positif. Aku bahkan sempat menang lagi beberapa kali, walaupun nggak sebesar jackpot pertama. Pernah juga sih, lagi asik-asikan main, tiba-tiba koneksi internet putus. Panik banget, takut saldoku hilang. Untungnya, pas koneksi balik normal, semuanya aman terkendali. Sempat kesel sih, tapi ya sudahlah, yang penting saldo nggak kenapa-kenapa.
Selama seminggu itu, aku total narik sekitar 800 Euro dari game tersebut. Modal awal cuma 50 Euro, jadi keuntungannya lumayan banget. Aku nggak mau sombong, tapi ini beneran ngerubah hidupku selama di Dublin. Aku bisa makan enak, jalan-jalan, dan beli oleh-oleh buat keluarga di rumah. Aku juga jadi lebih semangat kerja, karena merasa punya modal yang cukup buat berinvestasi di masa depan.
Tapi yang paling penting, aku belajar satu hal: keberuntungan itu bisa datang kapan saja, di mana saja, dan dari mana saja. Yang penting, kita harus berani mencoba, tapi juga harus tetap hati-hati dan nggak boleh serakah. Dan satu lagi, jangan pernah meremehkan kekuatan feeling. Kadang, intuisi bisa jadi penentu kemenangan.
Pengalaman ‘Dublin Up’ ini memang nggak akan aku lupakan. Ini bukan cuma soal uang, tapi juga soal keberanian, kepercayaan diri, dan kemampuan untuk mengendalikan diri. Aku nggak tau apakah aku bakal seberuntung ini lagi di masa depan. Tapi yang jelas, aku akan selalu mengingat pelajaran yang aku dapatkan di Dublin. Kota yang nggak cuma indah dan ramah, tapi juga penuh dengan kejutan.
Ngomong-ngomong soal Dublin, jadi kangen Guinness deh. Kira-kira, ada yang mau nemenin aku ‘Dublin Up’ lagi nggak ya? Siapa tau, keberuntungan Irlandia itu bisa menular.